1. Meneruskan pengayaan bahan kajian seperti yang dituliskan pada minggu kedua
Bahan kajian pada minggu kedua membahas tentang macam-macam peta tanah menurut cara penyajian, berdasarkan intensitas pengamatan, dan berdasarkan teknik pelaksanaannya serta menjelaskan perbedaan peta tanah pada berbagai skala dan teknik pemetaannya.
2. Kerjakan bahan diskusi pada slide no.4 di bahan kuliah minggu 3
1. Mengapa perlu ditentukan luasan SPT terkecil 0.4 cm2?
Jawab:
Karena penentuan luasan SPT terkecil tersebut bertujuan untuk mendapatkan kompleks tanah, yang mana bila komponen tanah yang berasosiasi secara geografis, tetapi tidak dapat dipisahkan kecuali pada tingkat amat detil, sehingga perlu dilakukan luasan SPT terkecil 0.4cm2. Apabila tidak dibatasi dengan ukuran seperti yang disebutkan, peta lahan yang akan dibuat nantinya menjadi sangat rumit karena terlalu banyak SPT terkecil dimunculkan dalam peta sehingga pembacaan peta juga akan menjadi sangat sulit. Oleh karena itulah perlu dibuat batasan tersebut. SPT yang berukuran lebih kecil dari 0.4 cm2 akan menjadi inklusi dalam peta.
2. Apakah dibenarkan kita membesarkan peta analog (misalnya peta tanah cetak) dengan scanner/fotocopy skala 1:250.000 menjadi 1:50.000? Jelaskan
Jawab:
Ya, kita dibenarkan membesarkan peta analog dengan scanner/fotocopy skala 1:250.000 menjadi 1:50.000. Jika kita mengecilkan skala peta, semakin luas areal kenampakkan permukaan bumi yang tergambar dalam peta dan semakin mudah kita melakukan pengamatan yang dapat dilakukan per satuan luasan tertentu. Sebaliknya dengan kita memperbesar skala peta, semakin kecil areal kenampakkan permukaan bumi yang tergambar dalam peta dan semakin sulit kita melakukan pengamatan yang dapat dilakukan per satuan luasan tertentu.
Peta analog adalah peta dalam bentukan cetakan. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi yang mempunyai referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin, dsb. Peta analog dikonversikan menjadi peta digital dengan menggunakan sistem digitasi atau scanning. Digitasi akan menghasilkan data vector sedangkan scan akan menghasilkan data raster. Bila discan masih perlu tahap smoothing atau simplifikasi, yaitu penyerdahanaan bagian peta yang sesuai untuk GIS.
2. Berapa intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah?
Eksplorasi (1:1.000.000)
Tinjau (1:250.000)
Semi detil (1:50.000)
Detil (1:25.000)
Sangat detil (1:5000)
Jawab:
1. Luas di lapangan untuk SPT berukuran 0.8 cm2 pada peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah adalah:
0.8 cm2 = 1 cm × 0.8 cm
Eksplorasi (1:1.000.000) = 800.000 cm = 8.000 m
Luas di lapangan = 1 m × 8.000 m = 8.000 m2
Tinjau (1:250.000) = 200.000 cm = 2.000 m
Luas di lapangan = 1 m × 2.000 m = 2.000 m2
Semi detil (1:50.000) = 40.000 cm = 400 m
Luas di lapangan = 1 m × 400 m = 400 m2
Detil (1:25.000) = 20.000 cm = 200 m
Luas di lapangan = 1 m × 200 m = 200 m2
Sangat detil (1:5.000) = 4.000 cm = 40 m
Luas di lapangan = 1 m × 40 m = 40 m2
2. Intensitas pengamatan untuk peta berbagai skala seperti pada butir-butir di bawah adalah:
Eksplorasi (1:1.000.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm2 × (1000000)2 = 0.8 × 1012 cm2 = 8.000 ha
Tinjau (1:250.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm2 × (250000)2 = 0.8 × 625 × 108 = 500 × 108 cm2 = 500 ha
Semi detil (1:50.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm2 × (50000)2 = 0.8 × 25 × 108 = 20 × 108 cm2 = 20 ha
Detil (1:25.000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm2 × (25000)2 = 0.8 × 625 × 106 = 500 × 106 cm2 = 5 ha
Sangat detil (1:5000)
Luas sebenarnya = 0.8 cm2 × (5000)2 = 0.8 × 25 × 106 = 20 × 106 cm2 = 0.2 ha